kadang masalah dalam hidup datang tanpa permisi dan pulang tanpa pamit, semua masalah yang di pendam dalam diri kita satu saat akan keluar tanpa kita sadari. dan hal itu di luar kendala kita.
mungkin cara mengeluarkan masalah yang dipendam oleh sebagian wanita di keluarkan dengan air mata.
bukan karena cengeng, tapi rata-rata hal itu terjadi akibat sseorang tidak bisa menampung lagi seluruh masalah yang dia hadapi.
bagaimana kita menanggapi hal tersebut?
bagaimana cara kita menjadi jiwa yang kuat?
Jiwa adalah sumber kekuatan seseorang. Orang yang Jiwanya lemah, akan tampil sebagai sosok yang lemah. Sedangkan orang yang berjiwa kuat akan tampil sebagai sosok yang ‘kuat’ pula. Tentu saja, bukan sekadar dalam arti fisik. Melainkan ‘kekuatan’ pribadinya dalam menghadapi gelombang kehidupan. Demikian juga dengan perusahaan yang memilik ‘jiwa’ yang kuat, akan menjadi kokoh dalam situasi topan badai, perusahaan yang ber‘jiwa’ lemah akan segera runtuh ketika angin mulai menderu.
Herb Kelleher, adalah contoh dari ‘jiwa’ berharga milik Southwest Airlines. Coba kita lihat dedikasinya pada bisnis dan anak buahnya. Di tahun 2000, perusahaan itu terancam penyusutan laba yang sangat besar karena harga bahan bakar naik sampai 3x lipat. Dengan surat yang diedarkan pada seluruh personnel dari tingkat mana pun, Kelleher menuliskan: “ Saya harap, setiap karyawan mau mencari cara / memberi gagasan berhemat untuk pengeluaran perusahaan sebesar $ 5 saja perhari, maka perusahaan akan menghemat pengeluaran $ 50 juta dollar pertahun”
Seluruh karyawan Southwest Airlines, menyambut permintaan pemimpin mereka, dimana seluruh individu diperusahaan itu berusaha, bahkan berlomba memberi gagasan untuk penghematan. Dimulai dari para karyawan kantor memberi kesediaan mereka untuk membersihkan ruang kantor mereka sendiri, sampai mekanik pesawat yang berpikir keras untuk teknik memanaskan pesawat yang bisa menghemat bahan bakar, bahkan penerima tiket di counter yang bersedia merangkap menjadi penimbang bagasi.
Hasil dedikasi dan kepercayaan sejati antara karyawan dan manajemen, maka dalam waktu hanya 6 minggu, Southwest berhasil membukukan penghematan sampai 2 juta dollar. Sebuah prestasi kerjasama sehati yang pantas ditiru.!
Ciri lain dari seseorang yang merupakan ‘jiwa berharga’ adalah respek dengan diri sendiri, juga kepada orang lain serta lingkungannya yang berarti, respek dengan macam-macam pandangan, filsafat-filsafat, percaya dan mempercayai orang, gaya hidup, etnisitas, kemungkinan dari fisik (seperti cacat), keyakinan dan kepribadian.
Mulai dari bangku sekolah kita, banyak belajar bagaimana cara bersaing, kita kurang belajar arti bekerjasama. Di sekolah kita belajar bahwa “teamwork” dengan bersama dan dengan team lain bersaing, sebagai contoh dalam olahraga, macam-macam permainan/ kesenian misalnya lomba paduana suara, menari dan sebagainya, yang ditekankan adalah daya saing, harus keluar sebagai pemenang, itu targetnya.. Tetapi yang kurang ditekankan dan dilatih adalah bagaimana menjalin kerjasama dalam bidang apapun dilingkup sekolah dan teman.
Masalah terjadi, ketika kita masuk di “dunia besar”, sejalan dengan usia anak-anak sekolah yang beranjak menjadi dewasa, dan terjun dalam dunia persaingan, mereka secara kejiwaan kehilangan daya untuk bisa sportif dalam persaingan, dan yang lebih memprihatikan adalah perbedaan pendapat, menjadi tajam dan tidak bisa dimusyawarahkan untuk mencapai tujuan kerjasama.
Pada umumnya kita tidak belajar menjalin kerjasama. Pola yang tua ini dan sudah terlatih dari kecil, mengakibatkan tidak ada respek dengan kolega, management, karyawan dan klien kita. Disitulah kesalahan banyak orang, kenapa sulit menjadi ‘jiwa berharga’ dalam lingkungannya, sebab sudah terbelenggu TRAP yaitu Tradisi Ritual Atribut Predikat.
Tradisi meraih puncak prestasi dengan menghalalkan segala cara, termasuk menjilat atasan. Ritual yang penuh dengan mitos-mitos menyesatkan, Atribut yang menempel pada nama, yaitu gelar-gelar hanya sebagai embel-embel pelengkap saja. Predikat sebagi orang timur berbudaya dan sebagainya, membuat batasan untuk menerima wawasan yang lebih luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar